Industri pariwisata berkembang pesat di Gili Trawangan. Hal ini dengan mudah terbaca dari jejeran kafe dan penginapan untuk wisatawan. Geliat wisata menyisakan residu bagi ekosistem di Gili. Ya, tiap hari ada tambahan 13 ton timbunan sampah di sana. Kontribusi sampah terbesar berasal dari hotel dengan kapasitas besar.

Paradoks pulau yang indah dan pemandangan sampah dapat dijumpai hanya satu kilometer jaraknya.

Gili Trawangan untungnya memiliki sekolompok warga lokal yang tergerak untuk berubah. Gagasan itu bernama Waste for Change, gerakan sadar kebersihan dan kesehatan terkait pengelolaan sampah.

Warga mengumpulkan sampah di bank sampah. selanjutnya, sampah diolah untuk didaur ulang. Sampah plastik dipilah untuk dijual kembali.