D. I. YOGYAKARTA — Kisah Ananda ini bisa jadi pelajaran bagi anda bagaimana menangani gigitan ular berbisa. Ananda Yue Riastanto, bocah 8 tahun asal Kulon Progo ini mengalami kelumpuhan akibat gigitan Ular Weling di rumahnya pada tanggal 5 Januari 2017 lalu.
Dilansir dari Kompas, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 3 pagi. Ananda yang biasa tidur beralaskan tikar ini terbangun dan memberitahu ayahnya bahwa ia digigit ular. Dan benar, bahwa ada bekas gigitan ular di telunjuk kaki kiri Ananda. Ayahnya pun segera mengikat bekas gigitan ular.
Tujuannya agar bisa ular tidak menjalar ke seluruh tubuh. Namun ternyata, tindakan mengikat bagian tubuh yang tergigit ular itu salah kaprah. Menurut pakar toksikologi dan bisa ular Dr. Tri Maharani, tindakan tersebut menjadi penyebab utama ensefalopati.
Ikatan bagian tubuh yang digigit bila tidak disertai dengan imobilisasi, bisa mampu menyebar ke bagian tubuh lain hingga merusak sel otak.
Menurut Tri cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak. Yaitu dengan cara anggota tubuh dihimpit dengan kayu atau papan, layaknya orang patah tulang. Hal ini penting dilakukan supaya bisa tidak menyebar.