Puluhan murid SDN 573 Pabbatang, desa Posi, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, belajar dalam keterbatasan.
Sekolah ini merupakan bangunan sederhana, tidak seberapa luas, dan membuat hati teriris.
Ruang kelas hanya beralaskan tanah. Dinding ruangan juga ditutupi bilik kayu yang sudah tua dan lapuk.
Ironisnya, siswa dari kelas I hingga IV belahar di ruangan yang sama.
Kondisi ini berlangsung sejak sekolah ini dioperasikan pada tahun 2003 silam.