Sepanjang hari Minggu (10/12) kemarin, ribuan aktivis Filipina turun ke jalan. Mereka menggelar unjuk rasa, memprotes Presiden Rodrigo Duterte yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Para aktivis sayap kiri ini mendorong Presiden Duterte untuk mundur dari jabatannya. Mereka menuduh orang nomor satu di Filipina itu telah berlaku diktator di tengah ribuan dugaan pembunuhan di luar proses pengadilan terhadap pencandu narkoba dan pendukung hak asasi manusia.
Sekitar 4 ribu tersangka pencandu narkoba tewas dalam penggerebekan polisi di bawah sikap keras antinarkotika Duterte. Sementara ratusan aktivis sayap kiri diklaim tewas dalam pembunuhan politis oleh orang bersenjata tak dikenal.