AMERIKA — Kemajuan dalam perangkat lunak kecerdasan buatan telah menyebabkan berkembangnya gambar dan video digital palsu yang disebut sebagai 'deepfakes.' Menurut Neimen Lab, deepfake menggunakan beberapa teknik termasuk facewaps dan mencangkokkan mulut atau ekspresi bibir-syncing ke wajah seseorang.
Menurut MIT Technology Review, teknologi di balik deepfakes disebut jaringan permusuhan generatif, atau GAN. Outlet media seperti Wall Street Journal sekarang melatih jurnalis mereka untuk mendeteksi deepfakes dengan menemukan versi lama dari rekaman menggunakan mesin pencari gambar terbalik seperti Google Images dan Tineye.
Reporter juga dapat menggunakan program pengeditan video untuk melihat klip-demi-klip untuk mencari distorsi dalam video.Menurut MIT Technology Review, para ahli mengatakan ini hanya permulaan untuk GAN. Di masa depan algoritma akan menjadi lebih halus dan lebih sulit untuk diidentifikasi sebagai palsu.