NEW YORK — Perubahan iklim memengaruhi siklus hidrologi Bumi yang menyebabkan tanah kehilangan kemampuan untuk menyerap emisi CO2.
Makalah penelitian baru oleh Fakultas Teknik Universitas Columbia mempelajari bagaimana fluktuasi dalam siklus hidrologi Bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat memengaruhi kemampuan benua untuk memerangkap emisi karbon dioksida.
Saat ini, laut dan biosfer terestrial lainnya menyerap sekitar 50 persen emisi karbon dioksida.
Menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature, mereka menganalisis data dari empat model sistem Bumi untuk mencari pengurangan produktivitas bioma bersih yang disebabkan oleh perubahan kelembaban tanah. Produktivitas bioma bersih atau NBP mengacu pada keuntungan bersih atau hilangnya karbon dari suatu wilayah selama periode waktu tertentu.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tanah itu hanya menyerap karbon dioksida sebanyak setengahnya karena perubahan kelembaban tanah.
Jika peristiwa cuaca ekstrem terus mempengaruhi siklus hidrologi Bumi, kemampuan tanah untuk menyerap karbon dioksida akan berkurang yang menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem karena kelebihan karbon dioksida di atmosfer.