TRIBUN-VIDEO.COM - Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549.
Pada awalnya, nama masjid ini adalah Masjid Al Aqsha.
Nama ini terdapat di sebuah prasasti yang terpasang di atas mihrab.
Prasasti tersebut memuat pernyataan bahwa Masjid bernama Al Aqsha di negeri Al Quds.
Nama Masjid Kudus baru dikenal setelah proses pengislaman berlangsung.
Pembangunan Masjid Menara Kudus tidak bisa dilepaskan dari proses masuknya Islam di tanah Jawa.
Masjid Menara Kudus memang merupakan bentuk akulturasi budaya kala itu.
Arsitekurnya mengadopsi budaya Hindu, sehingga kedatangan Islam dapat dengan mudah diterima.
Arsitektur Masjid
Masjid Menara Kudus sudah tidak 100% seperti aslinya.
Ukuran Masjid Menara Kudus, kini lebih besar pascarenovasi pada tahun 1918.
Memasuki masjid, pengunjung akan disambut dengan pintu gapura.
Gapura ini dikenal dengan Lawang Kembar.
Terdapat dua buah bendera yang diletakkan di kanan dan kiri tempat berkhotbah.
Masjid Menara Kudus memiliki lima pintu di kiri, dan lima lainnya disebelah kanan.
Memiliki empat buah jendela, lima buah pintu besar, serta delapan tiang yang terbuat dari kayu.
Asitektur Menara
Menara masjid memiliki luas 10 x 10 m, dan tinggi 18 m.
Terdapat 32 piring bergambar di sekeliling menara.
Di antara 32 piring tersebut, 20 piring bergambar masjid, manusia, unta, dan pohon kurma.
Sementara itu, 12 piring yang lain berwarna merah putih dengan lukisan bunga.
Di dalam menara, terdapat tangga yang dibuat dari kayu jati.
Tangga tersebut dibuat tahun 1895.
Kaki dan badan menara dibangun mengadopsi candi Hindu di Jawa.
Batubata yang digunakan sebagai material menara dipasang tanpa menggunakan semen sebagai perekat.
Sementara itu, kepala menara merepresentasikan bangunan Jawa.
Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan empat soko guru yang menopang dua tumpuk atap tajuk.
Bagian-Bagian Lain
Masjid Menara Kudus memiliki kapasitas 2000 jamaah.
Terdapat tempat wudhu dengan panjang 12 m, lebar 4 m, dan tinggi 3 m.
Tempat wudhu ini dilengkapi dengan delapan pancuran.
Di atasnya, juga terdapat arca.
Konon, jumlah delapan ini mengadopsi keyakinan Buddha, yaitu Asta Sanghika Marga.
Di belakang Masjid Menara Kudus, terpaat komplek makam Sunan Kudus.