TRIBUN-VIDEO.COM - Setiap tanggal 10 Zulhijjah semua umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha.
Pada hari tersebut umat Islam dianjurkan untuk berkurban yaitu menyembelih hewan ternak kemudian dibagikan kepada penduduk sekitar.
Kurban berasal dari Bahasa Arab Qurban (قربان) yang berarti dekat.
Kurban juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi, kerbau, dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sejarah Kurban
Kurban bermula ketika Nabi Ibrahim AS dengan istrinya, Siti Sarah tidak kunjung memiliki buah hati hingga keduanya lanjut usia.
Siti Sarah meminta Nabi Ibrahim AS untuk menikah lagi, meskipun pada awalnya saran tersebut ditolak, akhirnya dengan berat hati namun tetap menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim AS memenuhi permintaan tersebut.
Nabi Ibrahin AS kemudian menikah dengan Siti Hajar dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ismail.
Ketika Ismail sampai pada umurnya (beberapa ahli sejarah menyatakan umur kenabian) Nabi Ibrahim AS bermimpi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail.
Karena mimpi tersebut terjadi berulang, Nabi Ibrahim AS menanyakan pendapat mengenai mimpi tersebut kepada Ismail.
Dengan ikhlas dan penuh kesabaran Ismail menghendaki dan menyetujui Nabi Ibrahim AS untuk melaksanakan perintah Allah SWT.
Tidak lama setelah itu, Nabi Ibrahim AS dan Ismail menuju lokasi penyembelihan sesuai dengan mimpi yaitu terletak di Mina, Mekkah.
Dalam perjalanan menuju lokasi, setan datang tiga kali menggoda Nabi Ibrahim AS untuk tidak menyembelih Ismail.
Setiap kali setan datang, Nabi Ibrahim AS mengusirnya dengan cara melempar kerikil kecil sebanyak tujuh kali dengan mengucapkan 'Bismillahi Allahu Akbar' hingga setan tersebut menghilang.
Sesampainya di lokasi penyembelihan, Nabi Ibrahim AS bersiap kemudian meletakkan Ismail di atas batu di sebuah bukit kecil.
Nabi Ibrahim AS dan Ismail telah dalam posisi siap berpasrah diri dan ikhlas melaksanakan perintah Allah SWT.
Kemudian Nabi Ibrahim AS mengayunkan pedangnya dan sesaat sebelum pedang itu mengenai leher Ismail, malaikat Jibril menahan pedang tersebut.
Kemudian turunlah wahyu:
"Wahai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) dikalangan orang-orang yang datang kemudian." (As Safaat ayat 104 - 108).
Kisah tersebut menjadi peristiwa bersejarah, yang kemudian dijadikan sebagai ibadah sunnah yang utama bagi umat Islam pada hari Raya Idul Adha untuk berkurban.