Rencana kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta menjadi sorotan, setelah muncul sejumlah pengeluaran yang fantastis. Di antaranya terdapat anggaran untuk lem, ballpoint, dan septic tank yang mencapai miliaran rupiah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai adanya komponen yang tidak masuk akal ini dikarenakan sistem e-budgeting yang diterapkan tidak pintar (smart). Akibatnya, masih ada masalah penganggaran yang selalu berulang tiap tahun.
Anies soal Polemik Anggaran DKI: Sistemnya Digital, tapi Not Smart