Sehari-hari Piet Kapuhu adalah teknisi ban di salah satu sudut kota Kotamobagu, Sulawesi Selatan. Tidak heran, di rumahnya menumpuk ban-ban yang ditinggal pemiliknya.
Memasuki masa natal, Piet ingin memiliki pohon natal di rumahnya. Namun, ia menginginkan pohon natal yang sederhana, mengingat Yesus Kristus yang lahir di kandang domba yang sarat kesederhanaan.
Ia pun memanfaatkan tumpukan ban. Piet mencat dan menyusun ban mulai dari yang terbesar hingga terkecil, kemudian menghiasinya dengan pernak-pernik.
\"Di saat kita merayakan natal selalu teringat pohon natal yang dijual di toko, sehingga saya yang bekerja sebagai tukang tambal ban terinspirasi membuat pohon natal sendiri dari ban bekas, dengan manfaatkan tumpukan ban bekas yang ada dirumah saya meski sederhana namun saya cukup puas sebab itu hasil saya sendiri.\" kata Piet Kapuhu.
Piet puas dengan pohon natal buatannya. Unik, karena memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak lagi terpakai, ia juga berharap pohon natal sederhana dari tumpukan ban ini bisa menyebar sukacita natal di hati semua orang.