TANGERANG, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, mengatakan DPR ingin mengetahui penyebab adanya bahan radio aktif di permukiman warga.
Namun, sejauh ini Komisi VII DPR menilai penanganan BAPETEN dan BATAN dalam kasus ini sudah berjalan baik.
Selain melakukan pembersihan di sekitar lokasi yang terpapar radioaktif, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) juga sedang menyelidiki asal munculnya zat radioaktif di permukiman warga.
Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Indra Gunawan, mengatakan jika BAPETEN dan Pihak Kepolisian sudah mulai berkoordinasi untuk meyelidiki asal sumber paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah ini.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davni menyatakan belum diperlukan evakuasi karena situasi masih terkendali.
Benyamin menambahkan warga penghuni Kompleks Batan Indah dan masyarakat sekitar, sudah paham tentang penanganan awal potensi bahaya radiasi.
Proses pembersihan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, terus dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Petugas mengangkut tanah yang mengandung serpihan limbah radioaktif. Kegiatan ini dilakukan dengan mengenakan pakaian khusus.
Proses dekontaminasi atau pembersihan bahan radioaktif diperkirakan masih akan menghabiskan waktu 20 hari.
Sementara itu, Pakar Nuklir dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Yudi Utomo, mengapresiasi kerja BAPETEN terkait temuan limbah radioaktif di dekat wilayah permukiman warga.