SLEMAN, KOMPAS.TV Kementerian Sosial memberikan penghargaan kepada dua orang warga Sleman, yang saat kejadian menyelamatkan ratusan pelajar saat terjebak banjir sungai Sempor.
Mereka mengaku aksinya adalah tindakan spontan atas rasa kemanusiaan.
Sepuluh siswa SMP Negeri 1 Turi meninggal dunia terseret derasnya arus sungai sempor, saat mengikuti kegiatan susur sungai.
Kegiatan ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus susur sungai yang menewaskan sepuluh murid SMP 1 Turi, Sleman.
Ketiganya merupakan pembina pramuka, dua di antaranya juga berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Turi.
Tersangka berperan menggagas ide dan penentu keputusan dalam kegiatan susur sungai. namun, saat kegiatan berlangsung, ketiganya justru tak berada di lokasi.
Mereka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka.
Kepada keluarga korban, tersangka menyatakan rasa penyesalannya dan memohon maaf atas kelalaian yang terjadi.
Ketiganya juga mengaku akan menjalani proses hukum yang berlaku.
\"Kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal. Ini sudah menjadi resiko kami, sehingga apapun yang menjadi keputusan akan kami terima.\" kata salah satu tersangka.