KOMPAS.TV - Akhir tahun 2020 mendatang, sebuah karya anak bangsa akan diperkenalkan kepada publik.
Karya tersebut berupa kapal perang yang diberi nama The Croc hasil besutan Dosen Fakultas Tenknik Kelautan ITS, Wisnu Wardhana.
Menurut rencana, kapal ini akan dioperasikan untuk membantu TNI Angkatan Laut dalam menjaga daerah teritorial kelautan Indonesia.
Kapal perang The Croc mulai dirancang sejak tahun 2011.
Nantinya, sejumlah keistimewaan dapat dioperasikan dalam 3 mode saat berlayar di lautan.
Mode pertama yaitu mode berlayar diatas permukaan air dengan mengoperasikan sayap kapal yang dipasang pada penyangga di bawah lambung kapal atau hidrofoil.
Dengan mode ini, kapal bisa melaju dengan kecepatan hingga 45 knot atau sekitar 83 kilometer per jam.
Mode kedua yakni kapal biasa atau umum yang dapat berlayar di permukaan air dengan kecepatan 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.
Sementara mode ketiga yaitu mode kapal selam yang dapat menyelam hingga kedalaman 10 meter dengan kecepatan laju, 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam.
The croc juga dirancang dengan spesifikasi panjang 12 meter, lebar dan tinggi 3 meter dengan bobot 15 ton di atas permukaan air dan hingga 30 ton jika dioperasikan dalam mode kapal selam.