Meninggalnya seorang pasien rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat, sempat diisukan karena terjangkit virus corona. Tetapi hasil pemeriksaan medis membuktikan yang sebaliknya.
"Kasus di Cianjur termasuk yang negatif (virus corona). Jadi (meninggalnya si pasien) bukan karena virus covid-19," tegas juru bicara penanganan wabah virus korona di Indonesia, dr. Achmad Yurianto, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/3/2020)
Berdasar data terbaru yang diterimanya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI ini bahwa secara nasional telah diperiksa 155 spesimen pasien suspect virus corona. Spesimen sebanyak itu berasal dari 44 rumah sakit di 23 propinsi yang diteliti di laboratorium Kementerian Kesehatan RI.
"Ada dua positif yaitu yang di Depok kemarin. Dua spesimen masih diperiksa karena memang baru datang. Sisanya, negatif termasuk yang di Cianjur itu," ungkapnya.
Dua pasien positif virus corona yang dirawat di RSPI Sulianti, dilaporkan sedang dalam kondisi baik. Dua pasien yang diketahui adalah ibu dan anak, sejauh ini tidak perlu mengenakan alat bantu pernafasan dan infus.
"Kakak dan pembantu rumah tangganya sudah diperiksa, hasilnya negatif. Teman-temannya yang ikut pesta (yang diduga sebagai waktu ketika dua korban tertular virus corona dari warga negara Jepang yang kini dirawat di Malaysia), ada 50-an orang juga diperiksa," papar dr. Achmad Yurianto.
Pasien yang Meninggal di Cianjur, Bukan Kasus Virus Corona