MALANG-KOMPAS.TV-Ditengah merebaknya covid 19 atau virus corona, masker dan hand sanitizer adalah dua barang yang menjadi buruan warga hingga terjadi kelangkaan di pasaran.
Melihat kondisi tersebut, warga binaan Lapas Kelas Satu Lowokwaru Kota Malang memproduksi hand sanitizer dan masker sendiri. Bahkan hasil produksi mereka pun kini sudah banyak dipesan oleh beberapa Lapas dan kantor Imigrasi di beberapa daerah di Jawa Timur.
Di ruang workshop Lapas Kelas Satu Lowokwaru Kota Malang inilah, beberapa warga binaan yang telah mendapatkan pelatihan membuat cairan hand sanitizer yang dibuat dari bahan-bahan seperti alkohol 96 persen, gliserin, aquades, dan pewangi yang disesuaikan dengan standar yang direkomendasikan WHO.
Pembuatan hand sanitizer oleh warga binaan ini berawal dari kelangkaan barang dipasaran akibat merebaknya virus corona di Indonesia. Akhirnya pihak Lapas memberikan pelatihan kepada warga binaan untuk membuat secara mandiri diperuntukkan bagi warga binaan dan petugas Lapas.
Cairan hand sanitizer yang awalnya digunakan secara internal di dalam Lapas kini sudah mulai banyak dipesan oleh sejumlah Lapas di Jawa Timur.
Tak hanya membuat hand sanitizer, warga binaan juga membuat sendiri sabun cair serta masker kain. Untuk handsanitizer, kemasan 25 mililiter dijual seharga Rp 20.000,-. Sedangkan ukuran 250 mililiter dijual Rp 50.000,-. Sementara masker dijual Rp 10.000,-/ bijinya.
#handsanitizer