JAKARTA, KOMPASTV - Guna memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD medis) sejumlah rumah sakit di kota Tegal, Jawa Tengah, pemerintah setempat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian menggandeng lembaga pelatihan kerja (LPK).
Salah satunya adalah LPK Gajah Mada yang berlokasi di kelurahan Persurungan Kidul, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Seperti diketahui ditengah kelangkaan APD medis, para binaan LPK yang rata-rata bekerja sebagai ibu rumah tangga ini, kini dirangkul untuk memproduksi APD baik itu masker hingga baju Hazmat.
Ketua LPK Muhammad Zaini mengatakan, baju hazmat yang dibuatnya dijual dengan harga Rp 75.000 per potong, sementara masker dijual Rp 35.000 per lembar. Baik baju hazmat maupun masker seluruhnya dibut dari bahan polyproplen spunbon.
/Dalam sehari penjahit LPK bisa memproduksi hingga enam puluh baju hazmat, sejak sepuluh hari lalu, baju APD yang telah diproduksi mencapai tiga ribu dua ratus potong. Sejauh ini APD dan masker yang diproduksi hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan petugas medis yang ada di kote Tegal, seru Muhammad Zaeni.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Perindustrian Kota Tegal, Heru Setyawan mengatakan, baju APD tersebut sudah sesuai standar medis yang ditetapkan.
/Saat ini para penjahit di dua lembaga pelatihan kerja hanya bisa memenuhi kebutuhan lokal karena keterbatasan alat, tenaga kerja, dan bahan buku. Pasalnya harga bahan polypropylene spunbond saat ini terus mengalami kenaikan harga,/ pungkas Heru.