JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo merestui pengunduran diri dua staf khusus milenial presiden, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Devara.
Presiden memahami alasan dua staf khusus milenialnya yang mundur dan berharap karier keduanya sukses di masa mendatang.
Andi Taufan Garuda Putra menjadi staf khusus milenial presiden kedua yang mengundurkan diri.
Dengan alasan pengabdian penuh di penguatan ekonomi mikro, Andi menyerahkan surat pengunduran diri ke presiden 17 April lalu.
Pendiri PT Amarta Mikro Fintek yang bergerak di bidang permodalan masyarakat desa ini, sebelumnya dikaitkan dengan surat berkop sekretariat kabinet yang meminta seluruh camat mendukung relawan perusahaan Taufan untuk penanganan pandemi korona.
Pengunduran diri Andi Taufan pun direstui presiden yang sebelumnya juga merestui pengunduran diri staf khusus milenial, Adamas Belva Syah Devara yang juga pendiri laman belajar ruang guru.
\"Saya memahami kenapa mereka mundur, saudara Belva Devara dan saudara Andi Taufan. Mereka anak-anak muda yang brilian, yang cerdas, dan memiliki reputasi prestasi yang sangat baik. Saya meyakini insha Allah, mereka akan sukses di bidang masing-masing. Belva di bidang pendidikan dan Andi Taufan di bidang fintek keuangan, mikro dan usaha kecil,\" kata Presiden Jokowi.
Mundurnya Belva tak lepas dari keterlibatan perusahaan yang didirikannya, Ruang Guru, masuk dalam salah satu mitra pemerintah dalam program kartu prakerja.
Belva mundur karena tidak ingin polemik dirinya dan Ruang Guru menggangu kerja presiden dalam menghadapi pandemi virus korona.