BANDUNG, KOMPASTV Berawal dari tidak bisa membayar ongkos taksi online, empat orang remaja tega membunuh sopir taksi online tersebut.

Salah satu tersangka merupakan anak dibawah umur yang juga merupakan otak utama pembunuhan sopir taksi online tersebut.

Dikutip dari Kompas.com. Kronologi pembunuhan dijelaskan oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pembunuhan berawal dari tersangka berinisial IK dan S yang berasal dari Jakarta memesan angkutan taksi online.

IK memesan jasa korban secara offline dengan tujuan Pangalengan dengan harga yang disepakati sebesar Rp 1,7 juta.

Sebelum perjalanan ke Pangalengan, korban dan pelaku menjemput pelaku RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang yang keluar di Tol Gate Seroja.

Sesampainya di Pangalengan, para pelaku kemudian menjemput pelaku RM. Di tengah jalan, korban kemudian menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta.

Saat ditagih, para tersangka ini tak mampu membayar ongkos itu.

\"Karena tidak bisa membayar salah satu tersangka sepakat untuk menghabisi korban,\" ungkap Hendra dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).

Para Pelaku ditangkap setelah di tempat terpisah setelah membuang korban di jurang.

tersangka akan dijerat dengan Pasal 338 Jo Pasal 340 jo Pasal 55 dan atau Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Namun satu anak dibawah umur akan dikoordinasikan dengan peradilan anak.

Hingga saat ini polisi masih mengembangkan kasus pembunuhan tersebut