Seorang sahabat bertanya Ya Rasulullah, siapa yang berhak memperoleh layanan dan persahabatanku?
Nabi SAW menjawab: Ibumu..ibumuibumu. Kemudian ayahmu, kemudian yang lebih dekat kepadamu, dan kemudian yang lebih dekat denganmu.

Bayangkan repotnya seorang ibu ketika mengandung selama kurang lebih 9 bulan.

Kerepotan ibu juga bapak semakin bertambah ketika bayi terlahir ke dunia. Mulai dari merawat, memelihara, dan memberinya makan dan minum dengan penuh kasih sayang.
Bagi orang tua tidak ada yang lebih berarti daripada sang anak yang baru saja dilahirkannya. Maka Allah menempatkan berbakti kepada orang tua di urutan kedua setelah ajaran menyembah kepada allah SWT.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua, dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku ketika kecil. (QS Al Israa:24)

Ada 3 kelompok yang disebut orang tua dalam ajaran islam:

Bapak ibu yang melahirkan, yaitu bapak ibu kandung.

Bapak ibu yang mengawinkan, yaitu bapak ibu mertua.

Bapak ibu yang mengajarkan, yaitu bapak ibu guru.

Ketiga kelompok inilah yang diwajibkan atas kita untuk menghormati dan berbuat baik kepadanya.

Berkunjung dan bersilaturahmi kepada orang tua bukan hanya pada saat lebaran saja. Namun sebaliknya ikatan silaturahmi antar seseorang dengan orang tuanya tidak pernah bisa terputus. Kecuali salah satu melakukannya, maka Allah menempatkannya di neraka.

Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan memmbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskaan hubungan kekeluargaan. Merekalah itulah orang-orang yang dilaknati Allah, ditulikannya telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka. (QS. Muhammad:22-23)

Menghormati dan berbuat baik kepada orang tua bersifat mutlak tanpa menghiraukan perbedaan, Dalam rangka berbuat baik kepada orang tua, al quran mengajarkan agar kita berdoa untuknya. maka barang siapa yang durhaka kepada orang tuanya, Allah akan melaknatnya dan mengharamkan surga baginya.