KOMPAS.TV - Seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Dokter Soewandhi Surabaya meninggal dunia akibat covid-19.
Sebelum meninggal, korban memiliki gejala klinis mirip gejala covid-19, yaitu demam, hingga sesak napas.
Tenaga kesehatan yang meninggal dunia diketahui telah bekerja di RSU Dokter Soewandhi selama 11 tahun.
Korban meninggal pada Rabu dini hari (20/5/2020) setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Husada Utama.
Menurut Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Profesor Nursalam, semua perawat yang meninggal akibat covid-19 berdinas di ruang rawat inap, bukan di ruang penyakit menular.
Untuk mencegah perawat terpapar covid-19, DPW PPNI Jatim akan mengirim alat pelindung diri, APD bagi perawat di seluruh Jawa Timur.
Terkait peristiwa ini dan beberapa peristiwa tenaga medis lainnya yang meninggal di Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia untuk upaya pencegahan penularan covid-19 di lingkup tenaga kesehatan.
Risma berencana meliburkan sementara tenaga medis baik perawat maupun dokter yang mempunyai penyakit penyerta atau Komirbid, dan petugas medis yang berusia 58 hingga 60 tahun.
Perawat RSUD Dokter Mohamad Soewandhie, Suhartatik sebelumnya ramai di media sosial karena dilaporkan meninggal dunia akibat covid-19.
Suhartatik merupakan tenaga medis yang bekerja di bagian intensif struk unit.
Belum bisa dipastikan dari mana penularan virus corona pada Suhartatik. Suhartatik sebelumnya sempat jalani rapid tes 2 kali dan hasilnya negatif.