Karena tuntutan ekonomi pemulung terpaksa masih beraktivitas di tengah pemberlakukaan aturan pembatasan sosial berskala besar.
Membuat penghasilan pemulung berkurang. Tetapi hasil pulungan tak berbuah manis. Hampir semua harga barang bekas yang dijual oleh pemulung turun drastis.
Berbagai persoalan dihadapi oleh pemulung. Tak tak hanya pendapatan yang menurun akibat pandemi covid 19, pemulung juga rentan terinfeksi virus corona karena bersentuhan dengan sampah.
Setiap hari bersentuhan dengan sampah membuat pemulung menjadi kelompok yang rentan terjangkit corona.
Kekhawatiran pemulung tertular virus corona bukan tanpa alasan. Ketika masyarakat berusaha menjaga kebersihan diri, pemulung justru bergelut dengan kotornya sampah.
Risiko tertular corona kian besar saat sampah medis seperti alat suntik dan botol infus bekas/ juga jadi barang temuannya.
Berbagai persoalan hidup menjerat pemulung. Di awal tahun 90 an pemulung sempat dilabeli pahlawan kebersihan karena dianggap ujung rombak memerangi sampah.
Tetapi seiring berjalannya waktu , pekerjaan ini dilabeli penilaian buruk. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh litbang kompas, kesan negatif masih membayangi pemulung.
Masih ada responden yang menyatakan pemulung sebagai orang malas. Meski begitu hampir mayoritas responden menyatakan kasian ketika pertama kali melihat pemulung.
#BerkasKompas #VirusCorona #Pemulung