SURABAYA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Surabaya bersama Badan Intelijen Negara memperpanjang rapid tes massal di Kota Surabaya hingga satu minggu ke depan.
Perpanjangan masa rapid test ini dilakukan setelah diketahui jumlah warga yang reaktif masih tergolong tinggi.
Hasil dari evaluasi selama sembilan hari, tercatat lebih 10 persen dari warga yang mengikuti rapid test diketahui reaktif.
Pemkot Surabaya juga telah menyediakan lokasi isolasi Covid-19, bagi warga reaktif rapid test yang sedang menunggu hasil PCR.
Rapid tes dan swab massal yang digelar Pemkot Surabaya dan Badan Intelijen Negara memasuki hari ke sembilan.
Hampir 8.000 orang di Surabaya mengikuti rapid tes dan 1.300 lebih hasilnya reaktif.
Rapid test dan swab massal akan terus digelar hingga jumlah penderita Covid-19 di Jawa Timur menurun.