JAKARTA, KOMPAS.TV - Perbankan BUMN berancang-ancang melakukan ekspansi kredit.
Dengan guyuran dana tiga puluh triliun rupiah, dari pemerintah, 4 BUMN menyasar target yang berbeda.
BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN, akan mendapatkan dana pemerintah yang ada di Bank Indonesia. Tujuannya adalah mendorong ekonomi sektor riil.
Pemerintah meminta UMKM dan subsidi bunga, diprioritaskan oleh himbara , himpunan bank milik negara.
Target penempatan dana adalah "Leverage" atau pengembalian dana minimal hingga tiga kali lipat, melalui ekspansi kredit.
Sebelumnya, pemerintah akhirnya ketok palu soal penempatan dana di bank umum sebagai bagian dari kebijakan pemulihan ekonomi nasional. Perbankan pun dapat angin segar dari aturan tersebut.
Meski dalam aturan semua bank bisa dapat kesempatan penempatan dana segar dari pemerintah, kemungkinan besar bank pelat merah yang akan diutamakan.
Penempatan dana segar dari pemerintah hingga akhir tahun diprediksi bisa mencapai 18 hingga 20 triliun rupiah.
Penempatan dana ini setidaknya bisa bikin perbankan sedikit bernapas karena ada ruang likuiditas.
Apalagi selama masa pandemi, bank pusing 7 keliling karena dibayangi kenaikan kredit macet.
Meski sebenarnya kebijakan ini tetap membuat perbankan kencangkan ikat pinggang, karena likuiditas ketat akibat restrukturisasi kredit.