SURABAYA, KOMPAS.TV - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sutomo Surabaya, Joni Wahyuhadi, menyebut saat ini telah merawat 1.108 pasien Covid-19 dan 874 di antaranya merupakan warga Surabaya.
Meski demikian, rumah sakit rujukan pasien corona terbesar di Jawa Timur ini menegaskan, pihaknya menerima semua pasien yang dirujuk tanpa membedakan asal pasien.
"Kita tidak mempermasalahkan pasien itu dari mana, yang penting kalau pasien ke Soetomo, ada indikasi medis dan kita masih ada layanan artinya itu ada sarananya ada dokternya, ya pasti kita rawat. Kita tidak ada menolak pasien selama kita masih bisa memberikan layanan," katanya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa kemarin, mendatangi gedung dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk menyerahkan langsung bantuan alat pelindung diri.
APD ini diharapkan mengantisipasi penularan virus corona bagi mahasiswa kedokteran maupun dokter program pendidikan dokter spesialis.
Sebelumnya ada 9 dokter PPDS yang terpapar Covid-19 dan dalam perawatan di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.
Risma juga meminta Fakultas Kedokteran UNAIR untuk mengirim dokter PPDS-nya untuk menangani isu kekurangan tenaga kesehatan.
"Pasien banyak sehingga dokter itu kelelahan, sehingga karena itu kami meminta bantuan nanti kami juga akan komunikasi kalau misalkan rumah sakit yang lain juga memerlukan bantuan maka kami akan coba fasilitasi ke Fakultas Kedokteran UNAIR," kata Risma.
Menurut Dinas Kesehatan Surabaya saat ini ada 3 rumah sakit milik pemerintah kota yang masih membutuhkan dokter di antaranya Rumah Sakit Soewandhi, RSUD Bhakti Dharma Husada, dan Rumah Sakit Asrama Haji.