JEMBER, KOMPAS.TV - Madu lebah Trigona Itama atau Lebah Klanceng mulai banyak diburu oleh warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lebah madu, yang biasanya hidup hutan ini, kaya nutrisi dan vitamin sehingga baik untuk kesehatan.

Lebah klanceng tidak hanya hidup berkoloni di pepohonan kawasan hutan. Namun juga dapat dibudidayakan di halaman rumah dengan sarang buatan.

Seperti yang dilakukan oleh Sahrul Alim, pemuda Dusun Pondok Waluh, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

Ia membudidayakan lebah klanceng di halaman rumahnya. Teknik budidaya dilakukan dengan menyulap lingkungan rumah menyerupai suasana hutan.

Ia menanam sejumlah tanaman vegetasi, yang disukai lebah klanceng, seperti tanaman belimbing, paku-pakuan dan bunga.

Tanaman ini berfungsi sebagai sumber makanan lebah dan untuk menjaga ratu lebah agar tetap berada di sarang.

Keberadaan ratu lebah akan mengundang lebah klanceng lainnya, sehingga membentuk koloni dan mengisi saran buatan, yang telah disediakan.

Lebah klanceng memiliki ukuran tubuh kecil, hampir menyerupai lalat. Satu koloni atau satu sarang lebah klanceng mampu memproduksi 1 liter madu.

Pembudidaya Madu Lebah Klanceng, Sahrul Alim mengatakan banyak warga saat ini menekuni budidaya lebah klanceng, karena permintaan madunya terus meningkat.

Madu lebah klanceng banyak diburu, karena dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Madu lebah klanceng kaya nutrisi dan vitamin.

Bagi warga yang menginginkan madu segar dan asli bisa mendatangi langsung tempat bubidaya. Karena pembeli bisa minum madu asli dan segar langsung dari sarangnya. Tak perlu khawatir disengat lebah, karena pembeli akan didampingi oleh pemiliknya.

Tingginya permintaan membuat harga madu lebah klanceng sedikit mahal, yakni antara 400 ribu hingga 500 ribu rupiah per liter.



#Madu #LebahKlanceng #Budidaya