MYANMAR, KOMPAS.TV - Bencana tanah longsor menerjang lokasi pertambangan batu giok di Kota Hpakant, negara bagian Kachin Myanmar.
Sebelum longsor menerjang, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur negara bagian Kachin Myanmar Utara.
Hujan deras yang berlangsung dalam durasi cukup lama ini, menjadi pemicu bencana longsor yang melanda wilayah pertambangan batu giok di Kota Hpakant.
Guyuran hujan menyebabkan lokasi pertambangan yang merupakan bukit pasir ini, perlahan tergerus air.
Meski dilanda hujan deras, ratusan petambang masih tetap menjalankan tugasnya untuk mencari batu giok di lokasi ini.
Aktivitas pertambangan batu giok ini juga turut melibatkan sejumlah alat berat.
Para petambang bekerja di lubang galian, tepatnya di tengah bukit pasir yang berada diatas kawah berair.
Hujan yang terus mengguyur wilayah itu, tak menyurutkan para petambang untuk rehat dan berhenti dari pekerjaannya sejenak.
Hujan yang terus mengguyur lokasi pertambangan menyebabkan tanah longsor menerjang wilayah pertambangan batu giok itu.
Longsor berupa gelombang lumpur dan batu menyapu area tambang batu giok.
Insiden ini terjadi saat para petambang masih bekerja.
Alhasil para petambang panik dan berhamburan berupaya menyelamatkan diri dengan berlari ke tempat yang lebih tinggi.
Tim penyelamat beserta relawan langsung dikerahkan ke lokasi.
Sejumlah korban ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim penyelamat gabungan.
Upaya penyelamatan dilakukan sepanjang hari, meski sempat terkendala hujan deras yang melanda wilayah itu.
Tim penyelamat bergotong royong mengangkat para korban dengan rakit dan tandu darurat.
Petugas telah menemukan setidaknya 162 korban tewas di lokasi longsor. Dan lebih dari 50 orang terluka.
Seluruh korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.