SAMARINDA, KOMPAS.TV - Selasa siang, ratusan warga menutup jalan dr. Soetomo hingga Pahlawan, dengan membentang spanduk penolakan untuk menggusur pemukiman di kawasan bantaran sungai karang mumus.
situasi memanas saat sekertaris daerah Sugeng Chaeruddin langsung memimpin untuk melakukan membongkaran bangunan yang sudah dibayar oleh pemerintah Kota Samarinda.
Jika ada warga yang tak berniat meninggalkan kawasan tersebut, maka pemerintah akan tetap membongkar paksa bangunan tersebut. Meski demikian, warga terus menolak pergi karena nilai kompensasi pemkot Samarinda tak sesuai dan perlu di kaji ulang.
Meski demikian, petugas tetap melakukan pembongkaran bagi rumah sudah dibayarkan ganti ruginya. Bahkan bangunan liar yang tidak memiliki izin di bongkar paksa oleh petugas.
Sekertaris daerah tegaskan tak ada negoisasi lagi dan warga harus segera pindah. Pasalnya lokasi ini harus di normalisasi agar banjir bisa di cegah apabila musim hujan melanda Kota Samarinda.
Salah satu warga yang sejak puluhan tahun tinggal di bantaran sungai karang mumus kebingungan lantaran tak lagi memiliki hunian dan terancam tidur di emperan jalan, setelah rumahnya dibongkar petugas.
Rencananya pemkot Samarinda akan merelokasi 280 bagunan yang berada di bantaran sungai dan saat ini baru 7 rumah yang di lakukan pembayaran ganti rugi.
#WargaMenolak#PenggusuranSKM#TutupJalan