KOMPAS.TV - 19 Juli lalu, 2.400 sampel calon vaksin dari perusahaan asal Tiongkok, China Sinovac Biotech , tiba di Indonesia.
Vaksin akan menjalani uji coba fase ketiga, yaitu disuntikkan pada tubuh manusia.
Uji coba akan dilakukan mulai Agustus mendatang.
Menristek Bambang Brojonegoro menyebut, selain Vaksin Sinovac dari Tiongkok, di Tanah Air para peneliti lembaga eijkman juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang diberi nama vaksin merah putih.
Kedatangan ribuan kandidat vaksin ini diharapkan mempercepat peluang produksi vaksin Covid-19, di Tanah Air.
Uji klinis tahap tiga, akan dilakukan selama enam bulan.
Sebagai salah satu lab yang ditunjuk untuk uji klinis, pt bio farma menyebut siap membuat 250 juta dosis pertahun.
Rencananya uji klinis vaksin covid-19 ini ditargetkan selesai pada Januari 2021.
Untuk uji klinis di Kota Bandung, Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengatakan ada 1.620 sukarelawan yang sudah disiapkan.
Nantinya, peneliti akan menjaring dulu siapa saja sukarelawan yang layak untuk mengikuti uji klinik.
Uji klinis vaksin Covid-19 juga dilakukan di dua negara lainnya, yaitu Bangladesh dan Brasil.
Di Bangladesh, vaksin akan diberikan kepada 2.100 sukarelawan yang akan mengikuti uji klinis.
Sementara di Brasil, 9 ribu sukarelawan didaftarkan dalam uji klinis vaksin covid-19.
Uji klinis akan dilakukan di 12 lokasi di ibu kota negara Brasil dan beberapa negara bagian.
Vaksin sinovach sendiri telah diuji klinis dalam dua tahap di Tiongkok.
Tahap pertama peneliti melakukan uji klinis terhadap 143 sukarelawan.
Sementara tahap ke dua, 600 orang dewasa mengikuti uji klinis.
Sebagai regulator, bpom juga akan mendampingi proses uji klinis, hingga vaksin bisa diberikan izin siap edar.
Tak hanya aspek keamanan vaksin perlu di-perhatikan betul.
Penggunaan dan harga jual, harus dirumuskan, agar mampu menjangkau semua lapisan.