KUPANG, KOMPAS.TV - Para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Beru, Maumere, Kabupaten Sikka yang terdiri dari beberapa kelompok anak berkebutuhan khusus seperti, kelompok anak tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, dan anak tuna daksa mengikuti pelajaran melalui tatap muka di sekolah.

Para siswa SLB sebanyak 101 orang itu tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah karena mereka sulit menyerap materi pelajaran jika diberikan melalui sistem pembejalaran online dari rumah. Meski demikian mereka tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Di sekolah tersebut tiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMA dibagi dalam dua rombongan belajar. Sistem yang digunakan adalah dengan sistem shift untuk tiap rombongan belajar. Dengan begitu, dalam 1 minggu para siswa akan mengikuti KBM di sekolah sebanyak 2 kali dengan durasi 4 jam belajar.

Sistem belajar secara daring pun sulit dilakukan karena, pola belajar mengajar di SLB berbeda dengan di sekolah umum lainnya. Di SLB setiap siswa mesti dibimbing secara serius dengan beberapa pendekatan yang tidak dapat dilakukan menggunakan sistem belajar daring.

"Kami berharap pandemi covid-19 saat ini segera berakhir sehingga kami bisa melakukan aktivitas di sekolah secara penuh setiap hari," pungkas Kepala SLB Negeri Beru, valentinus Vidis.

#TatapMuka #BelajardiSekolah #SekolahLuarBiasa