PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Beginilah suasana di jembatan Lolong, Karanganyar. Perlu diketahui jembatan lengkung ini merupakan jembatan peninggalan penjajahan Belanda yang dibuat sekitar Tahun 1921 dengan Panjang 40 meter dan Lebar 3 meter.
Pembentangan kain Merah Putih sendiri melibatkan sekitar Tiga Puluh atlet dari panjat tebing baik Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan maupun Kabupaten Batang. Namun yang membentangkan kain melibatkan Tiga Belas atlet panjat tebing.
Pemilihan jembatan Lolong, mengingat jembatan ini mempunyai sejarah panjang dan kelam saat penjajah Belanda. Jembatan yang dibangun Belanda ini menggunakan tenaga paksa oleh Warga sekitar.
Selain itu, diatas jembatan tersebut juga digunakan untuk mengeksekusi para pejuang pada zaman dahulunya. Tidak heran bila saat membentangkan kain Merah-Putih di jembatan lolong ini, Warga yang melintas maupun yang berkunjung memberikan hormat, layaknya pengibaran bendera Merah-Putih.
Pembentangan kain Merah Putih raksasa ini ada tantangan tersendiri bagi para atlet panjat tebing. Pasalnya, selain harus dilakukan dengan atlit yang profesional, juga dilakukan perkiraan hembusan angin yang dikhawatirkan kain raksasa justru akan naik ke jembatan yang masih digunakan warga.
Diharapkan dengan pembentangan kain Merah Putih ini, akan mengingatkan kembali pengorbanan para pejuang dalam memerdekakan Bangsa Indonesia. Rencananya, bentangan kain ini akan kembali diturunkan pada Senin sore, setelah peringatan Hari ulang Tahun Kemerdekaan RI.
#Bendera #HUTRI