PONTIANAK, KOMPAS.TV - Dua kader PDI Perjuangan dan Partai Golkar sama-sama bersaing mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di pilkada tujuh kabupaten di Kalbar, meski tak diusung partainya. Dua daerah tersebut yakni Ketapang dan Bengkayang.
Di Ketapang, rekomendasi Golkar diberikan pada Martin Rantan sebagai calon bupati. Namun kadernya, Junaidi, nekat maju menggunakan perahu lain, yakni Nasdem, PPP, dan PKS.
Terkait hal tersebut, Ketua DPD Golkar Kalbar, Maman Abdurrahman menyatakan ada proses dan mekanisme partai yang nantinya akan dilalui. Namun ia menginstruksikan seluruh kader untuk mendukung calon yang mendapat rekomendasi resmi partai.
Kasus yang sama menimpa PDI Perjuangan di bengkayang. Rekomendasi partai banteng diberikan pada Martinus Kajot. Sementara kadernya, Darwis, justru maju menggunakan perahu Gerindra dan Golkar.
Ketua DPW PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus menyatakan akan ada proses bagi kader yang maju tanpa rekomendasi dari DPP pusat dan saat ini proses sedang berjalan.
Sementara itu, Darwis yang merupakan kader PDI Perjuangan siap mengikuti proses di dalam partai dan menyerahkan sepenuhnya pada keputusan DPP partai.
Pilkada serentak 2020, akan berlangsung di tujuh daerah di Kalbar. Puncak pemilihan kepala daerah akan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020. Pelaksanaan akan dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
#Pilkada #PDIP #Golkar