BANDA ACEH, KOMPAS.TV- Asiyah, wanita paruh baya warga desa Geuceu Komplek, Banda Raya, Banda Aceh masih merawat tradisi saat hari asyura tiba.
Sejak pagi hari, dia bersama keluarga menyiapkan aneka bahan untuk membuat bubur di hari Asyura yang saban tahun dia peringati setiap 10 Muharram.
Hari ini dia berpuasa sunnah Asyura, seperti umat muslim lainnya yang berada di belah dunia. Baginya, bubur menjadi menu wajib untuk santapan saat berbuka puasa.
Memasak bubur saat Asyura tiba sudah menjadi tradisi di keluarganya. Kemampuan dia membuat bubur sudah tidak diragukan lagi. Aneka macam kacang-kacangan dan buah-buahan menjadi bahan baku utama bubur ini.
Seperti kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah di campur buah pisang, jagung dan umbi-umbian, tak lupa ditambahkan beras, gula, serta santan agar rasanya semakin nikmat. Selain citarasanya yang menggoda, bubur ini juga berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh.
Asiyah mengaku, setiap 10 Muharram selalu melaksanakan puasa Asyura dan membuat bubur sebagai makanan berbuka.
"Bubur ini sangat bagus untuk kesehatan tubuh kita, selain itu juga sangat baik bagi yang berbupasa, berbuka dengan bubur ini," jelas Asiyah.
Berbeda di hari biasa, memasak bubur Asyura ini dilakukan secara bersama-sama secara gotong royong. Walau tak mudah dijumpai di desa lainnya. Warga disini terlihat sangat kompak merawat tradisi memasak bubur di hari Asyura secara bersama-sama.
Selain memasak bubur Asyura, Asiyah dan keluarga juga melakukan tradisi membersihkan diri, dan membersihkan rumah saat melaksanakan puasa Asyura ini.
#aceh #hariasyura #bubur