JAKARTA, KOMPAS.TV - Transmisi penularan Corona DKI Jakarta diperkirakan semakin berat, dengan indikasi lonjakan pasien yang dirawat dan dikarantina.
Pemprov DKI menyebut menghadapi ancaman krisis dan kolaps fasilitas kesehatan, mulai 17 September.
Sinyal status darurat Covid-19 di DKI Jakarta diduga menguat.
Pasien dengan gejala sedang hingga berat, termasuk yang harus menjalani isolasi, memenuhi ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
Tanpa pembatasan lebih ketat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperkirakan seluruh tempat tidur di rumah sakit rujukan, akan penuh mulai 17 September.
Total tempat tidur perawatan Covid-19 DKI Jakarta saat ini, mencapai 4.053 unit, dan 77 persen telah terisi.
Pemprov DKI Jakarta pun menambah 11 rumah sakit baru, mencegah lonjakan kasus baru.
Sebelumnya, foto dan kabar Rumah Sakit Wisma Darurat Wisma Atlet beredar di sejumlah group percakapan whatsapp.
Kolonel Marinir Aris Mudian , Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Satu mengklarifikasi kabar ini.
"belum penuh, masih sesuai daya tampung saat ini , seperti dikutip dari kompas.com."
Satgas Penanganan Covid-19 , 4 September lalu merespons ancaman krisis ruang perawatan Covid-19 DKI Jakarta, dengan membuka tower 4 dan 5 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Seketat apapun rencana pembatasan besar-besaran yang akan segera diterapkan Pemprov DKI , tak mungkin mengendalikan penularan Corona.
Kedisiplinan semua warga, jadi kunci kesuksesan yang utama.