BANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi pelarangan penggunaan masker scuba karena dinilai tak efektif cegah virus.
Menurut Ridwan Kamil pelarangan tersebut merupakan dari Adaptasi Kebiasaan Baru.
"Dulu scuba oke (dipakai) karena mudah dan murah, sekarang tidak boleh, ya, sudah menyesuaikan atau beradaptasi saja, karena ini bagian dari AKB," ungkapnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (17/9/2020).
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia minta penumpang KRL untuk menghindari penggunaan masker Scuba dan Buff di KRL.
Mengapa masker Scuba dan Buff sebaiknya tak digunakan?
Masker Scuba dinilai tidak efektif cegah transimisi virus. Masker ini hanya efektif cegah virus 0-5%. Masker jenis ini ternyata malah memecah droplet dan membuat droplet jadi lebih kecil sehingga gampang terbang.
Penggunaan masker Scuba juga disarankan tidak digunakan karena hanya satu lapis dan bahannya juga tipis.
Buff juga dianggap tak efektif mencegah transmisi virus.
Sedangkan Jurnal Science Advance pada 7 Agustus 2020, bahkan menyebut orang yang pakai buff justru lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pakai masker sama sekali, karena droplet dan virus malah akan bersarang di buff tersebut.
Kamu disarankan menggunakan masker kain dengan bahan 3 lapis dengan efektivitas mencegah virus 50-70%.
Atau kamu juga bisa menggunakan masker bedah yang efektivitas mencegah transmisi virus sebesar 80-95%.