Tradisi Karapan Kerbau Wujud Syukur Petani atas

KompasTV 2020-09-22

Views 2

LUMAJANG, KOMPAS.TV Sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang didapat, sejumlah petani di Lumajang Jawa Timur menggelar tradisi karapan kerbau selama 2 hari. Kerbau, yang dikenal pemalas diadu kecepatannya di sebuah petak sawah berlumpur.

2 pasang kerbau berlari kencang di sawah berlumpur sepanjang 200 meter di Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang.

Layaknya karapan sapi, sepasang kerbau tersebut dipacu secepat mungkin oleh joki dengan cara memukul kerbau dengan batang kayu agar cepat tiba di garis finish. Meski terkenal sebagai hewan pemalas, namun di arena balap, kerbau ternyata dapat berlari kencang.

Joki karapan kerbau, Turam mengatakan agar kerbau bisa lari kencang, maka kerbau harus selalu dilatih dan diberi jamu khusus. Kerbau juga harus selalu dimanja dengan direndam di air agar tubuhnya tetap dingin sebelum bertanding.

Panitia penyelenggara, yakni Sugeng mengatakan karapan kerbau merupakan tradisi tahunan, yang biasa dilakukan setelah panen raya. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki dan hasil panen.

Ada 47 pasang kerbau dari beberapa Kecamatan di Lumajang yang mengikuti acara perlombaan tersebut. Bagi yang menang, berhak mendapatkan hadiah uang tunai jutaan rupiah dan kambing.

Namun sayang tradisi ini tidak dibarengi dengan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan covid-19.



Share This Video


Download

  
Report form