KEDIRI, KOMPAS.TV - Pandemi corona membuat sejumlah usaha gulung tikar. Hal itulah yang dirasakan oleh Lingga Sumargo warga kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Sejak 4 bulan lalu usaha kuliner miliknya harus bangkrut akibat sepinya pembeli. Segenap kekecewaan harus ia rasakan akibat tidak adanya pemasukan pendapatan.
Tuntutan untuk tetap menghidupi keluarga memaksa bapak satu anak ini berfikir keras untuk mendapatkan ladang penghasilan lain. Di tengah kebingungannya Lingga yang melihat limbah kayu kemudian mulai mencoba untuk membuat kerajinan.
Rak buku dan baju menjadi salah satu produk yang ia hasilkan. Untuk menarik pelanggan, Lingga pun terus melakukan inovasi. Dalam proses pembuatanya Lingga terlebih dahulu membakar kayu limbah yang akan digunakan untuk bahan produksi.
Hal itu dilakukan Lingga agar rak buku dan baju yang dihasilkan memiliki nilai jual dan seni yang tinggi. Akhirnya setelah 3 bulan berjalan usaha kerasnya mulai membuahkan hasil.
Dalam satu bula kini lingga mampu meraup omzet 1 hingga 3 juta rupiah. Pria 27 tahun tersebut bersyukur meski sempat merasakan pahitnya kebangkrutan namun kini ia mampu bangkit kembali untuk memberikan penghidupan bagi keluarganya.
untuk membuat satu buah rak buku dan baju lingga membutuhkan sedikitnya 10 batang limbah kayu dengan waktu pengerjaan 2 hari. Sementara itu meski memiliki kualitas bagu namun harga rak kayu buatan lingga masih murah, yakni berkisar antara 100 hingga 500 ribu rupiah tergantung ukuran dan kerumitan.
#Kediri #Usaha #Kayu #Seni #Limbah #BeritaKediri