Setiap tahunnya Kabupaten Pacitan, Jawa TImur jadi langganan krisis air bersih saat kemarau. Air bersih minim dan sulit di dapatkan. Tak sedikit warga harus menuruni tebing curam untuk mencapai air bersih.
Salah satunya, Mbah Senen (65th), ia bersusah payah berburu setetes air dari rongga-rongga sumur yang kian mengering hingga 5-7 kali dalam sehari.
Keterbatasan penglihatan tidak menyurutkan niatnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk keluarganya. Perjuangan mendapatkan air bersih tak jarang membuat kaki Mbah Senen sering berdarah karena tidak sengaja terkena batu. Perjalanan beliau demi air bersih sangat terjal. Mbah pernah tersesat hampir masuk jurang. Sedihnya, ketika sampai rumah, airnya tinggal sedikit karena banyak yang berjatuhan.
"Tapi mau bagaimana lagi, Mbah nggak tega mendengar anak sama istri kalau minum air segelas sampai harus dibagi dua. Jangan sampai mereka kekurangan, biar Mbah aja yang merasakan kesulitan. Mbah hidup cuma untuk anak dan Istri. Kebahagiaan mereka Mbah selalu usahakan..” ujar Mbah Senen saat menggiring tali ember ke dalam sumur.