SEMARANG, KOMPAS.TV - Bupati Semarang, Jawa Tengah Mundjirin beserta anaknya Bina Munawa Hatta yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Semarang dipecat dari keanggotaan PDIP. Keduanya dipecat dari keanggotaan partai karena dinilai tidak sejalan dengan keputusan partai dalam pilkada Kabupaten Semarang 2020.

Pembacaan surat keputusan dari DPP PDIP disampaikan Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDIP Kabupaten Semarang The Hok Hiong di kantor DPC PDIP Kabupaten Semarang di Bawen.

Pemecatan Bupati Semarang Mundjirin berikut dengan anaknya Bina Munawa Hatta karena keduanya dinilai membangkang dan tidak mematuhi keputusan partai dalam pilkada Kabupaten Semarang 2020.

Dengan adanya surat pemecatan yang tertuang dalam surat keputusan partai nomor 53/KPPS/DPP/IX/2020 dan NOMOR 94/KPPS/DPP/IX/2020/ keduanya bukan lagi bagian dari PDIP.

The Hok menegaskan pemecatan Bupati Semarang dan anaknya dalam rangka menjaga kewibawaan partai terlebih pada masa pilkada Kabupaten Semarang 2020.

Dalam ADART partai dengan jelas menyebut sebagai anggota partai sudah semestinya anggota berpedoman pada kode etik dan disiplin partai yang telah ditetapkan.

Kaitanya dalam pilkada Kabupaten Semarang 2020, Bupati Mundjirin dan anaknya dianggap tidak mendukung pasangan Ngesti Nugroho Basari yang diusung PDIP namun mendukung pasangan lain yakni sang Bintang Narsasi Gunawan Wibisono.

DPP PDIP menilai sikap keduanya dianggap sebagai pelanggaran berat sehingga terpaksa dipecat.

Atas keputusan DPP PDIP pada diktum ketiga, keduanya dilarang menyalahgunakan wewenang dan menduduki jabatan apapun di struktur kepartaian.

Pilkada Kabupaten Semarang diikuti oleh dua calon bupati dan wakil bupati yaitu pasangan Ngesti Nugraha dan Basari yang diusung oleh partai Pdip. Pkb, Demokrat Dan Hanura kemudian pasangan Bintang Narsasi dan Gunawan Wibisono yang diusung partai PKS,PPP,Gerindra, Golkar,Nasdem dan PAN.

Bintang Narsasi adalah istri dari Bupati Semarang Mundjirin Serta ibu dari Bina Munawa Hatta Anggota DPRD Kabupaten Semarang dari partai PDIP.