LAMPUNG, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 bukan alasan bagi sebagian orang di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyerah.
Kondisi ini justru membuat industri UMKM semakin kreatif memasarkan produk kepada peminatnya.
Seperti yang dilakukan seoramg perajin batik tulis di Lampung,di Jalan garuda, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, bernama Andri Saprianto.
Tak dipungkiri ada penurunan permintaan dari sejumlah pelanggannya, namun dirinya memiliki cara kreatif agar tetap ada yang membeli batik buatannya, yakni membangun relasi yang baik dengan sejumlah peminat tetapnya.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk menawarkan beragam kain batik tulis buatannya secara langsung maupun dengan memanfaatkan media sosial instagram yang menjadi galeri digitalnya.
Bukan sembarang batik, Andri menjual kain batik tulis yang ia desain sendiri bertema tumbuhan atau tanaman dengan kombinasi ornamen khas Lampung seperti siger dan tapis. Dirinya kerap menciptakan motif yang berbeda dengan edisi terbatas demi menjaga kualitas dan memberikan kepuasan kepada pelanggan setianya.
Dalam setiap produksi ia bersama 15 perajin batik lainnya mampu menghasilkan 150 sampai 200 lembar kain batik per bulan, bahkan permintaan yang terus meningkat membuatnya harus menambah 10 pekerja yang ia berdayakan dari lingkungan tempat tinggalnya.
Kini produk kain batik tulis khas Lampung yang ia jual mulai dari 300 ribu hingga 1 juta rupiah per kainnya, memiliki peminat setia yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
#batiktulis #UMKM #batiklampung