BOGOR, KOMPAS.TV - Libur panjang akhir bulan Oktober 2020 tiba, Pemkot Bogor siapkan strategi dan cara agar mengantisipasi lonjakan pengunjung.
Bima Arya selaku Wali Kota Bogor mengatakan bahwa ASN sudah diberi aturan dan jadwal piket mengenai pergi ke luar Kota Bogor.
Bentuk antisipasi yang disiapkan adalah pembatasan kapasitas di berbagai tempat wisata yaitu 50 persen, pemkot juga menyiapkan 3.000 rapid tes sampai hari Minggu untuk di beberapa titik tempat wisata.
Dalam suasana pandemi, nyatanya tidak membuat sebagian warga menahan diri untuk tidak berlibur.
Dari pantauan arus lalu lintas di Tol JORR menuju Cikampek, kendaraan terlihat padat.
Sebagian besar, kendaraan tersebut didominasi kendaraan pribadi. Diperkirakan jumlah kendaraan yang melintas di Tol Lingkar Luar ini akan terus meningkat, mendekati puncak arus mudik saat libur panjang.
Sebelumnya sejumlah kepala daerahpun kini berusaha mencegah dampak libur panjang.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memerlakukan siaga satu mulai tadi malam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan akan melakukan tes cepat dan tes usap secara acak bagi para pengendara terutama di kawasan Kopo, Bandung, untuk mengantisipasi lonjakan pemudik saat libur panjang esok hari.
Dari permodelan yang bersumber dari fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, Bappenas dan covid.go.id, menunjukkan ketika lebih dari 40 persen penduduk berdiam di rumah, tidak terjadi peningkatan kasus harian, bahkan menurun sekitar 500 kasus per hari.
Tren sebaliknya, ketika proporsi penduduk yang berdiam di tempat tinggal kurang dari 40 persen, menunjukkan setiap penurunan satu persen meningkatkan jumlah kasus baru sebanyak 500 kasus per hari.