KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri mempertanyakan sumbangsih generasi milenial.
Pernyataan ini menjadi viral karena dikeluarkan saat bertepatan dengan Peringatan hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober kemarin.
Itu adalah pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan yang mempertanyakan peran dan sumbangsih generasi milenial.
Dalam acara peresmian kantor DPD dan DPC PDI-P, secara virtual pada 28 oktober lalu, Presiden ke-5 itu mempertanyakan peran milenial yang hanya bisa berdemo dan merusak sejumlah fasilitas.
Megawati juga meminta presiden tidak memanjakan kelompok milenial.
"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDI-P secara daring, Rabu (28/10/2020).
Megawati juga menyoroti milenial yang berdemo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Demo tersebut berujung pada perusakan fasilitas umum seperti halte Transjakarta, halte MRT dan lainnya.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja,"kata Megawati.
Pernyataan ini tentu bukan tanpa alasan. Megawati merespon aksi yang dilakukan oleh kelompok milenial beberapa waktu terakhir. Aksi demonstarasi terus terjadi di berbagai kota di Indonesia, khususnya terkait penolakan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Aksi di Ibu Kota Jakarta bahkan berujung dengan pembakaran dan pengrusakan sejumlah fasilitas umum.
Jika mengacu pada keterangan Kementerian Kominfo, pengelompokan Generasi Milenial atau disebut juga Generasi Y, adalah mereka yang lahir diantara tahun 1980 hingga 1994 atau dalam kata lain, saat ini mereka yang sedang berumur 26 hingga 40 tahun.