JEMBER, KOMPAS.TV Pandemi covid-19 menyebabkan proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Keterbatasan tenaga guru dan sulitnya akses internet di sejumlah daerah masih menjadi kendala dalam proses belajar jarak jauh ini. Sekelompok mahasiswa di Jember, Jawa Timur, menggagas program kampus mengajar perintis guru keliling. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi keterbatasan tenaga pengajar dan sulitnya akses internet.
Program kampus mengajar perintis guru keliling ini digagas oleh Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, bekerja sama dengan sejumlah sekolah terutama yang berada di pinggiran kota. Terbatasnya jumlah guru dan sulitnya akses internet menyebabkan pembelajaran yang digelar secara daring selama ini berjalan tidak efektif.
Melalui program kampus mengajar, sejumlah mahasiswa membantu proses belajar siswa-siswi yang kesulitan mengikuti pendidikan secara daring. Mereka berkeliling mendatangi kelompok kecil siswa di rumahnya masing masing atau di musala kampung. Selain membantu siswa belajar, mahasiswa juga membantu siswa yang kesulitan dalam mengakses materi belajar secara digital.
Salah satu mahasiswa, Yuliana Citra mengaku, selama ini siswa-siswi yang berada di pinggiran kota selalu kesulitan dalam mengakses pembelajaran secara daring. Hal ini dikarenakan belum meratanya akses internet terutama di pelosok desa.
Pembelajaran guru keliling ini dilakukan selama 2,5 bulan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Selain belajar, siswa-siswi juga diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar meski dalam situasi pandemi.
Program kampus mengajar perintis ini diharapkan dapat membantu siswa-siswi yang kesulitan mengikuti pembelajaran secara daring selama pandemi covid-19.
#GuruKeliling #KampusMengajar #BelajarDaring #MahasiswaJember #UniversitasMuhammadiyahJember
guru keliling, kampus mengajar, belajar daring, mahasiswa jember, Berita Jember,