JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejauh mana kepemimpinan Joe Biden atas negara adidaya, Amerika Serikat mampu memberi angin segar di tengah resesi global.
Sebelumnya, Amerika Serikat dipastikan akan punya Presiden baru.
Rakyat Amerika Serikat pun menggantungkan harapan besar pada Joe Biden untuk menyatukan kembali bangsa yang terpecah saat pilpres berlangsung.
Sambil berlari-lari kecil, Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden, memasuki kawasan Chase Center, San Fransisco, California untuk menyapa ribuan pendukungnya dan menyampaikan pidato kemenangan.
Joe Biden menang setelah mengantongi 290 electoral votes. Setelah berhasil menang di negara bagian Pensylvania.
Kemenangan ini membuatnya menjadi presiden tertua di Amerika Serikat dengan usia 77 tahun.
Sedangkan Wakil Biden, Kamala Harris akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi Wakil Presiden Amerika Serikat.
Keduanya akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang
Ia mencatatkan diri menjadi presiden Amerika tertua yaitu berusia 78 tahun saat pelantikannya nanti.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih di Wilmington, Amerika Serikat, Joe Biden berjanji untuk mempersatukan kembali warga Amerika yang sempat terbelah saat Pemilu Presiden.
Donald Trump sendiri, hingga kini belum berkomentar langsung, tentang hasil suara elektoral di pilpres AS. Namun, petahana dari Partai Republik itu, sempat menyebut adanya kecurangan.
Lantas bagaimana masa depan hubungan politik serta ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia, setelah Joe Biden nantinya dilantik menjadi presiden?
Simak dialog selengkapnya bersama Peneliti Senior Departemen hubungan Internasional, Dari Center For Strategic And International Studies (CSIS) Evan Laksmana dan Direktur Eksekutif Institute For Development Of Economics And Finance (INDEF) Tauhid Ahmad.