JAKARTA, KOMPAS.TV - Personel TNI dan Polri bersenjata lengkap melakukan penjagaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penjagaan dilakukan diduga untuk mengamankan enam jenazah pendukung FPI yang tewas di tol Jakarta-Cikampek.
Penjagaan oleh personel TNI dan Polisi ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kehadiran massa untuk melihat enam jenazah anggota FPI yang tewas.
FPI membenarkan enam orang yang meninggal di tol Jakarta-Cikampek adalah anggotanya.
Sekretaris Umum FPI Munarman menegaskan bahwa Laskar FPI tidak diperbolehkan membawa senjata tajam dan senjata api saat mengawal Habib Rizieq.
"Laskar kami tidak pernah dibekali senjata api. Kami terbiasa tangan kosong. Kalau betul itu dicek nomor register senjata apinya, pelurunya semua tercata. Cek saja. Pasti bukan punya kami. Karena kami tidak punya akses terhadap senjata api dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap," ujar Sekretaris Umum FPI, Munarman.
Pasca penyerangan, situasi di Petamburan, Jakarta Pusat, tampak sepi.
Hanya terlihat sejumlah anggota dan simpatisan FPI yang berjaga di area depan.
Meski begitu, anggota TNI dan Polri tetap melakukan penjagaan.