JAKARTA, KOMPAS.TV - Ribuan pengungsi korban banjir di Aceh Utara, kini mulai diserang penyakit.
Tim medis dari TNI Lanal Lhokseumawe memberi pelayanan kesehatan di sejumlah lokasi pengungsian.
Para pengungsi kini mulai diserang penyakit, seperti demam, flu, dan gatal-gatal.
Tim medis dari TNI Lanal Lhokseumawe melakukan pemeriksaan dan pengobatan bagi pengungsi banjir di sejumlah titik lokasi pengungsi di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh.
Minimnya obat-obatan di pengungsian membuat tim medis tidak maksimal mengobati pengungsi.
Banjir masih melanda 23 kecamatan di Aceh Utara.
Banjir mengakibatkan fasilitas umum lumpuh, seperti kantor polisi sektor, kejaksaan, kantor kecamatan, hingga sekolah.
Bahkan, hingga kemarin, diketahui ada empat orang meninggal dunia akibat terseret arus banjir.
Petugas gabungan terus menyisir lokasi banjir, untuk menemukan satu korban hilang yang diduga hanyut saat sedang memancing.
Sementara di Lembata, Nusa Tenggara Timur, anggota TNI Angkatan Darat membangun dapur umum bagi pengungsi erupsi gunung ile lewotolok.
Dapur ini mampu menyiapkan makanan bagi pengungsi dalam jumlah besar. Dalam sekali masak, dapur ini mampu melayani hingga 2000 orang.
Menurut rencana, pengoperasian dapur ini hingga berakhirnya masa tanggap darurat tanggal 12 Desember 2020 mendatang.,
Tak hanya dapur umum, anggota tni juga membangun fasilitas MCK di 6 titik pengungsian erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.
Setidaknya, ada 20 unit MCK yang dibangun, diprioritaskan untuk lokasi pengungsian yang menampung banyak pengungsi.