DELI SERDANG, KOMPAS.TV - Bermain dan bernyanyi bersama menjadi salah satu bagian dari kegiatan pemulihan trauma bagi anak-anak korban banjir di Perumahan de Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang, Sumatera Barat.
Kegiatan ini memang difokuskan pada anak-anak, agar mereka terhibur, tetap semangat dan yang terpenting adalah menghilangkan trauma akan bencana banjir yang membuat mereka kehilangan harta benda sekaligus membuat rumah tinggal mereka rusak.
Sudah sepekan, anak-anak ini tinggal di pengungsian.
Lantaran rumah tinggal mereka belum layak untuk ditempati karena terlalu banyak lumpur dan kotoran sisa banjir yang masih sulit dibersihkan.
Karena itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Biro Psikologi Mabes Polri memberikan hiburan sekaligus mengisi kegiatan selama berada di pengungsian.
Bencana banjir yang terjadi di masa pandemi covid-19, polisi juga sekaligus tetap mengingatkan masyarakat untuk taat protokol kesehatan.
Dari data, masih terdapat 164 keluarga atau sekitar 300 jiwa yang mengungsi karena rumahnya rusak dan berlumpur akibat banjir.
Kejadian banjir terjadi pada hari Jumat pekan lalu, Sungai Belawan meluap dan membuat tanggul di Perumahan de Flamboyan jebol hingga merendam ratusan rumah dan mengakibatkan korban jiwa sebanyak 6 orang.