JAKARTA, KOMPAS.TV - Publik masih menantikan pengumuman Presiden Joko Widodo, terkait perombakan menteri.
Beberapa pekan lalu isu perombakan kabinet atau reshuffle, telah mencuat. Ini menyusul dua menteri Jokowi yang sudah ditahan komisi pemberantasan korupsi.
Namun, istana meminta publik lebih bersabar, menunggu reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Kepada kompas.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, menyatakan, hingga kini belum ada sinyal dari Presiden Joko Widodo mengenai wacana reshuffle.
Donny mengatakan, presiden masih terus mempertimbangkan sejumlah nama untuk menggantikan Edhy Prabowo, sebagai menteri kelautan dan perikanan. Serta Juliari Batubara untuk kursi menteri sosial.
Untuk itu, istana menyebut, Jokowi berkonsultasi dengan banyak pihak. Mulai dari partai politik hingga masyarakat.
Namun belum dipastikan, apakah menteri pengganti berasal dari kalangan partai politik, atau profesional.
Meski demikian, kosongnya dua kursi menteri ini, dinilai tak mengganggu kinerja kabinet.
Pada November lalu, Presiden Jokowi pernah menegaskan, perombakan kabinet bisa dilakukan kapan saja.
Proses penggantian menteri yang berasal dari elite politik, juga tidak harus dikonsultasikan dengan ketua umum partai. Kita tunggu saja.