WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Pendukung loyal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerobos masuk dan menduduki Gedung Kongres US Capitol, Rabu waktu setempat.
Aksi rusuh ini terjadi saat para Anggota Kongres akan mengesahkan hasil pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Massa yang berkumpul di depan Capitol Hill semakin bertambah.
Mereka memaksa menerobos masuk ke Gedung Kongres.
Masa memprotes kekalahan Trump pada pemilu Presiden Amerika Serikat.
Akibat dari aksi rusuh ini, Kongres pengesahan kemenangan Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat dihentikan sementara.
Anggota Parlemen dilarikan ke tempat yang lebih aman.
Saat massa mencoba menerobos masuk ke dalam Gedung Kongres, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang tidak diketahui sumbernya.
Tembakan itu mengenai seorang perempuan yang berada di kerumunan massa.
Perempuan itu tewas setelah ditolong polisi.
Identitas korban dan pelaku penembakan tengah diusut polisi.
Polisi menyatakan, sebanyak 4 orang tewas dalam aksi pendudukan Gedung Kongres Amerika Serikat.
Korban tewasn termasuk satu perempuan yang tertembak dalam gedung dan tiga lainnya tewas karena terluka parah.
Sementara, 14 anggota polisi terluka dalam aksi protes itu.
Presiden Donald Trump, dalam sebuah pesan video meminta pendukungnya segera meninggalkan Gedung Kongres.
Meski demikian, Trump terus melancarkan tuduhan kebohongan dalam proses pemilihan Presiden.
Video ini dikeluarkan lebih dari dua jam, setelah pengunjuk rasa menyerbu Gedung Kongres.