BLITAR, KOMPAS.TV - Cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terakhir membuat tanaman cabai milik petani di Kabupaten Blitar Jawa Timur rusak. Akibatnya hasil panen cabai menurun 50 persen dibanding hari biasanya.
Sejak beberapa pekan terakhir, tanaman cabai milik para petani di Kabupaten Blitar Jawa Timur rusak, bagian daun tanaman menguning dan buah cabai banyak yang busuk serta rontok.
Salah satu petani cabai, Abdul Rohman mengaku bahwa rusaknya tanaman cabai tersebut disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda wilayah Blitar secara terus menerus. Tingginya curah hujan membuat buah cabai mudah busuk dan rontok.
Banyaknya hama lalat buah juga membuat hasil panen cabai menurun drastis. Jika biasanya dalam sekali panen, petani mampu memperoleh 1 kuintal cabai, kini hasil panen tinggal 50 hingga 70 kilogram saja.
Sebagian petani terpaksa mencabut tanaman cabai agar tidak menularkan hama ke tanaman yang masih sehat.
Petani lainnya, yakni Hariani mengaku bahwa selain cuaca buruk dan hama, petani juga mengeluhkan langkanya pupuk. Tidak adanya pupuk membuat tanaman cabai mudah terserang hama sehingga hasil panen tidak maksimal.
Selama ini, para petani di kabupaten Blitar terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal, yakni 200 ribu rupiah lebih. Kondisi ini membuat petani harus mengeluarkan biaya tanam ekstra.
Harga jual cabai di tingkat petani masih fluktuatif, saat ini harga cabai di tingkat petani berkisar antara 69 hingga 70 ribu rupiah per kilogram.
#CuacaBuruk #HargaCabai #PetaniCabai #Hama