BANDUNG, KOMPAS.TV - Program Vaksinasi Covid-19 gratis oleh pemerintah Indonesia siap dimulai.
Ditargetkan vaksinasi untuk kelompok prioritas dimulai serentak pada 14 Januari 2021.
Di Jawa Barat, sejumlah simulasi pelaksanaan vaksinasi massal pun dilakukan untuk mengetahui potensi masalah yang muncul.
Puluhan tenaga kesehatan, TNI dan Polri, mulai menggelar simulasi vaksinasi Covid-19, di aula Puskesmas Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Simulasi dilakukan agar program vaksinasi massal di kota Tasikmalaya di 26 titik lokasi berlangsung lancar.
Sebelumnya tenaga kesehatan diberikan pemahaman dan arahan, serta tata cara memberikan vaksin Covid-19 kepada warga dengan baik dan benar.
Pada saat vaksinasi, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, diantaranya pendaftaran, wawancara, pemeriksaan dokter, vaksinasi dan observasi.
Penerima vaksin juga akan mengisi data diri hingga riwayat penyakit penyerta.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendri mengatakan, simulasi bertujuan mencari potensi masalah yang kemungkinan muncul saat pelaksanaan vaksin.
Dinkes kota tasikmalaya juga telah memberikan pelatihan kepada petugas vaksin serta berbagai bantuan seperti alat pelindung diri, dan obat-obatan.
Sementara di Indramayu, Jawa Barat, tenaga kesehatan mendadak pingsan setelah disuntik saat pelaksanaan simulasi vaksinasi Covid-19.
Tim medis puskesmas langsung melakukan evakuasi ke ruang pemeriksaan dan langsung mendapat penanganan serius, petugas Puskesmas Margadadi.
Pingsannya petugas kesehatan ini merupakan bagian dari simulasi penyuntikan vaksin Sinovac yang dilakukan satuan tugas Covid-19 Kabupaten Indramayu.
Tenaga kesehatan yang akan divaksin sebanyak 9.168 orang.
Di Garut, Jawa Barat, tahap pertama vaksinasi Covid-19 akan dilakukan kepada pejabat publik dan tenaga kesehatan.
Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di 67 puskesmas.
Pemerintah Kabupaten Garut juga tengah mencari lokasi yang lebih besar karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari validasi sampai pemberian petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
Ada juga wawancara yang akan dilakukan pada penerima vaksin seperti pengajuan 13 pertanyaan.
Jika ada salah satu yang tak terpenuhi maka pemberian vaksinasi akan ditunda.